Langsung ke konten utama

Dokter

kakbayu
Berawal dari sedang ngobrol-ngobrol santai bersama teman-teman, awalnya sih membahas tentang penerimaan mahasiswa baru di kampus-kampus negeri. Ada yang nyeletuk, wah kalau masuk kedokteran biayanya bisa ratusan juta tuh !

Saya timpali, pantesan saja dokter-dokter sekarang banyak yang kehilangan idealisme-nya sebagai seorang dokter. 

Mereka menjadikan profesi dokter sebagai profesi komersil, meskipun tidak semuanya, karena masih ada dokter yang tetap idealis, tetap mengedepankan etikanya sebagai seorang dokter yang memiliki jiwa penolong atau jiwa sosial.

Salah seorang teman yang istrinya seorang perawat jebolan universitas negeri mengatakan, kalau sekarang berobat ke dokter mah dibuat nggak langsung sembuh, dikasih obat yang bikin kita balik lagi ke dokter itu. Karena, biasanya dokter bekerja sama dengan produsen obat-obatan.

Jadi miris juga sih, kalau kita melihat memang biaya kesehatan di republik ini sangatlah tinggi . Meskipun telah banyak orang-orang yang peduli, yang berusaha untuk membuat pelayanan kesehatan menjadi murah, tapi secara umum biaya kesehatan tetap saja mahal dan kadang tidak terjangkau.

Yang bikin sedih, sering kita mendengar ada orang yang ditolak oleh rumah sakit karena diketahui bahwa orang tersebut adalah orang susah. Dengan alasan kamar penuh misalnya, adalah cara yang paling ampuh untuk menolak pasien dari kalangan orang miskin bahkan pasien BPJS.

Coba bayangkan, ada seorang yang tidak punya uang dan sakit cukup parah. Dia dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya, namun tertahan di meja administrasi karena dikhawatirkan tidak bisa membayar. Pada saat itu, ada beberapa dokter & perawat yang  berlalu-lalang di depannya namun tidak mengambil tindakan apapun. Seperti tidak punya rasa kemanusiaan. Nyawa menjadi lebih murah dibandingkan uang. Apa yang diajarkan di kampusnya tentang etika kedokteran atau apapun namanya (saya kurang mengerti) sepertinya tidak ada manfaatnya.

Kalau boleh melempar wacana, sebagai orang biasa di negeri ini, saya berpikiran seharusnya untuk kuliah di kedokteran atau keperawatan haruslah gratis !!! Tapi bagaimana caranya?

Dokter kan kalau boleh dibilang memegang hajat hidup orang banyak, maka pemerintah harus turun tangan dalam hal ini. Untuk masuk kedokteran, diadakan seleksi khusus oleh negara, penyaringannya ketat secara akademis maupun psikologis.

Adakan ujian masuk jurusan kedokteran secara ketat dan tentu saja tanpa biaya. Setelah itu, bagi yang lulus, maka seluruh biaya kuliahnya ditanggung oleh negara. Tentu saja yang lulus adalah orang-orang yang benar-benar terbaik dari seluruh Indonesia.

Dalam kuliahpun, aturannya ketat, yang nilainya dibawah standar dikembalikan lagi keorang tuanya. Setelah lulus, maka dokter-dokter ini bekerja kepada pemerintah. Dengan begitu diharapkan idealisme mereka sebagai seorang dokter tetap terjaga. Dokter yang menjadi penolong kepada masyarakat seperti halnya TNI atau Polri gitu lho !

Saya sebagai guru SD, kalau bertanya kepada anak-anak apa cita-cita kamu ?
Mereka banyak yang menjawab "jadi dokter !"
Kenapa mau jadi dokter?
Karena bisa menolong orang yang sakit !

Menolong orang yang sakit ?!
Kalu mau menolong orang sakit sih nggak usah jadi dokter, jadi orang kaya atau bos Rumah Sakit aja!

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Hubungan BI Rate, The Fed, dan IHSG: Mengapa Penting untuk Diketahui?

(Gambar : Okezone Ekonomi) Kondisi ekonomi global dan domestik sangat mempengaruhi pasar keuangan Indonesia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dua faktor utama yang sering menjadi sorotan para pelaku pasar adalah BI Rate (suku bunga acuan Bank Indonesia) dan kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat. Lalu, bagaimana sebenarnya hubungan antara BI Rate, The Fed, dan IHSG? Mari kita bahas lebih lanjut. Apa Itu BI Rate dan The Fed? BI Rate adalah suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. BI Rate menjadi acuan bagi suku bunga perbankan dan lembaga keuangan lainnya di Indonesia, sehingga berpengaruh terhadap suku bunga kredit dan tabungan masyarakat. The Fed adalah bank sentral Amerika Serikat yang menetapkan suku bunga acuan atau yang dikenal sebagai "The Fed Rate." Kebijakan suku bunga The Fed memiliki dampak besar terhadap ekonomi global karena dolar AS merupakan mata uang cadangan dunia. Bagaimana Hubungan Antara BI Rate dan The...

Yang Penting Ikut Seleksi PPPK Dulu

Tadinya sih gak ingin ikut seleksi PPPK karena memang tidak ada formasinya sebagai tenaga administrasi sekolah (operator sekolah), tapi ada edaran dari Bu Kepala Dinas yang menginstruksikan kepada seluruh tenaga honornya agar mengikuti seleksi PPPK di bulan Desember tahun 2024. Karena ini merupakan tahap dari penghapusan tenaga honorer. Seperti kita semua tahu, pemerintah memang sudah menghapus tenaga honorer. Dan saya sebagai tenaga honorer di Kota Depok selama hampir 20 tahun pun dengan adanya Peraturan Walikota Nomor 81 Tahun 2021 telah berubah nama menjadi Pelaksana Kegiatan Tidak Tetap (PKTT). Nah jadi di Kota Depok itu pegawainya ada PNS, PPPK dan PKTT. Nah para PKTT inilah yang diinstruksikan untuk mengikuti seleksi PPPK dengan tujuan apabila tidak mendapat formasi maka akan dijadikan PPPK paruh waktu. PPPK sendiri itu artinya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, ini merupakah bagian dari ASN juga tapi yang versi  lite -nya😅 Terus kalau PPPK itu ASN versi  lite,...