Langsung ke konten utama

Makan Siang dan Bergizi "Gratis"

Terlepas dari pro dan kontra janji politik Pak Prabowo yang paling diingat publik yaitu makan siang bergizi gratis, saya pribadi setuju dan sangat mendukung program pemerintah ini. Meskipun kedua anak saya yang bersekolah di SD dan SMP Negeri belum juga dilaksanakan di sekolahnya, tapi saya yakin hanya tinggal menunggu waktu saja.

Ilustrasi Makan Siang Enak dan Bergizi

Mengapa saya sangat mendukung program ini? Karena saya ingin anak-anak saya dan juga anak bangsa lainnya kembali terbiasa mengkonsumsi real food, yaitu makanan yang alami, tidak banyak di proses dan bebas dari bahan kimia tambahan. Karena, ketika saya melihat jajanan yang dijual di kantin sekolah, kebanyakan adalah makanan-makanan yang serba instant dan hasil olahan pabrik. Sebut saja nuget ayam, yang bentuknya saja sudah jauh dari rupa ayam. Beda dengan yang di sebut real food, kalau bahannya ayam ya masih terlihat seperti ayam, misal dada ayam, paha ayam, kepala ayam dan ceker ayam.

Bandingkan dengan zaman saya sekolah dulu di tahun 1990an, yang namanya kantin itu, rata-rata yang dijual adalah makanan bikinan sendiri, seperti lontong isi, nasi uduk, dan kue-kue tradisional. Setidaknya kalau istirahat saya biasa membeli lontong isi oncom yang di potong-potong dan dikasih sambel. Beda dengan jajanan anak saya sekarang, ketika dia membawa makanan, saya suka bertanya, makanan apa itu? Terbuat dari apa? Rasanya seperti apa? Karena bentuknya sudah jauh berbeda dengan bahan dasar makanan itu.

Sebut saja nuget ayam, kalau kita lihat bentuknya sudah jauh dari rupa ayam Beda dengan ayam opor yang masih bisa dikenali berbentuk potongan ayam.

Dengan adanya makan siang dan bergizi gratis ini, harapan saya anak-anak akan terbiasa kembali untuk makan-makanan yang proses pengolahannya pendek, tidak banyak natrium dan bahan pengawet seperti kebanyakan makanan kekinian.

Harapan saya juga makan siang begizi gratis ini tidak hanya menyajikan menu makanan nasi, tapi bisa juga ketupat sayur, gado-gado, ketoprak, bubur ayam, sate padang dan makanan-makanan lain yang lebih bervariasi namun tetap memenuhi standar real food. Dengan begitu, Indonesia Emas bisa diwujudkan !

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Hubungan BI Rate, The Fed, dan IHSG: Mengapa Penting untuk Diketahui?

(Gambar : Okezone Ekonomi) Kondisi ekonomi global dan domestik sangat mempengaruhi pasar keuangan Indonesia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dua faktor utama yang sering menjadi sorotan para pelaku pasar adalah BI Rate (suku bunga acuan Bank Indonesia) dan kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat. Lalu, bagaimana sebenarnya hubungan antara BI Rate, The Fed, dan IHSG? Mari kita bahas lebih lanjut. Apa Itu BI Rate dan The Fed? BI Rate adalah suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. BI Rate menjadi acuan bagi suku bunga perbankan dan lembaga keuangan lainnya di Indonesia, sehingga berpengaruh terhadap suku bunga kredit dan tabungan masyarakat. The Fed adalah bank sentral Amerika Serikat yang menetapkan suku bunga acuan atau yang dikenal sebagai "The Fed Rate." Kebijakan suku bunga The Fed memiliki dampak besar terhadap ekonomi global karena dolar AS merupakan mata uang cadangan dunia. Bagaimana Hubungan Antara BI Rate dan The...

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...